Sudah berapa lama inspirasi tak mau
lagi berkunjung ke ruang fikirku, apakah ada sikapku yang membuatnya menjauh?
Tak ada yang bisa ku tulis, gitarpun hanya lagu-lagu yang itu-itu saja ku
mainkan. Malam ini sudah berapa kali ku coba menulis, menulis apa saja yang
penting menulis. Ternyata sampai adzan subuh tak menghasilkan sebuah tulisan
dalam bentuk apapun. Ku acak-acak rambut yang sudah mulai panjang ini,
barangkali ada sesuatu yang terhalang masuk ke dalam otakku. Namun mau diacak
sampai rontokpun tak ada satu inspirasipun yang masuk.
Inspirasi, inspirasi, dan inspirasi.
Sampai-sampai ku tulis status di facebook “INSPIRASI”, namun tak ada satupun
yang muncul. Ada apa dengan otak kanan ini??
Sudah ku lakukan hal yang menurut ku paling bodoh yaitu memaksakan otak untuk berfikir, tak
menghasilkan apapun. Sudah berkali-kali laptop ini ku matikan, kuhidupkan,
kumatikan lagi, kuhidupkan lagi. Sekali lagi tak ada hal baru yang melintas.
Sejujurnya aku ingin melanjutkan
cerita dalam tulisanku yang terdahulu, namun ternyata bukan hanya inspirasi
yang menjauhiku, mood pun juga pergi entah kemana. Ah! Hidup sendiri tanpa dua
hal ini sangat menjemukan. Apalagi saat seperti ini, dimana insomnia ku kambuh
benar-benar terasa seperti orang sakau.
Seandainya bisa dan boleh, aku
memohon pada yang Kuasa untuk mati suri. Hanya sebentar saja, aku ingin mencari
hal baru di alam lain setelah kematian. Tapi ku rasa tak perlu, karena aku
malas kalau nantinya aku akan diwawancarai dan nama ku terpampang di sampul
majalah siraman ruhani. Sebaiknya bagi anda yang bosan hidup di dunia, saya
sarankan untuk beralih ke jejaring sosial di dunia maya, karena disini banyak
orang yang berkeluh kesah, bahagia, marah, atau hanya sekedar
mengolok-olok orang lain. Tapi
barangkali kalian sendiripun sudah sering melakukannya.
Nah! Apa kataku barusan. Di time
line facebook maupun twitter sudah berhamburan segala bentuk ekspesi emosi
orang yang berbeda-beda. Dan aku menemukan hal baru kali ini, kalau dulu orang
biasa senang dengan kalimat para motivator, menjadikannya sebagai penyemangat
hidup, menulisnya dalam sms dan disebarkan ke kontak-kontak yang ada di hp,
copy paste menjadi status facebook, menjadi kalimat nasihat untuk orang lain.
Tapi sekarang keadaan berkata lain, banyak dari orang-orang mengumpat pada
motivator, menganggapnya sebagai pembual. Ini karena sikologis orang-orang
semakin hari semakin tertekan dan frustasi.
Kita harus terbiasa survival dalam
menghadapi cuaca hidup yang silih berganti. Biarlah para motivator terus
bicara, karena itu sumber rezeki bagi mereka. Dan biarkan hidup kita berlanjut
dengan cara kita sendiri. Eits, tapi jangan menutup hati untuk menerima masukan
dari orang lain. Yang penting jadilah diri yang lebih baik lagi
Zzzzzzzzzzzzz…..
Zzzzzzzzzzzzzzzz…. Zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz…………..
“Ups!
Maaf aku ketiduran. Sudah berapa lama ya?? Entahlah aku sendiri tak
menyadarinya.“
Malam ini yang tak diharap hadir malah datang,
insomnia penyakit yang membuat aku memulai membiasakan menulis sebelum tidur.
Dan aku memiliki pengalaman unik dengan penyakit yang satu ini. Aku pernah
tertarik dan jatuh hati kepada gadis yang juga mengidap penyakit ini.
Malam itu, ku buka facebook dan ku
lihat dia juga sedang online. Dia adalah gadis yang ku maksud. Dia temanku satu
kampus, namun aku tak pernah bertemu langsung dengannya. Dan sejak kapan aku
berteman di facebook dengannya, aku pun tak ingat. Dari status-status di
facebook yang dia tulis, aku tahu dia adalah gadis yang unik. Ku coba
mengajaknya berkenalan, ku kirim pesan lewat obrolan dan ku minta nomer
telponnya. Walau nomernya sudah ku dapatkan, namun malam itu aku masih malu
untuk mencoba mengirim sms. Kalian tahu, meminta nomer cewek di facebook itu
saja sudah cukup menguras tenaga karena harus bertarung melawan rasa malu dan
ini ku lakukan pertama kalinya dalam seumur hidup.
Besok paginya baru aku beranikan
diri untuk mengirim sms kepadanya, tak ada unsur apa-apa hanya sebatas ingin
berteman. Tapi gadis yang aku sendiri belum pernah mendengar suaranya ini,
dengan mudahnya membuat aku jatuh hati dan hati yang sudah lama tertutup ini
sedikit demi sedikit mulai membuat celah.
Tapi..
Hoaammm.. Kali ini rasa kantuk benar-benar sudah menguasai diriku. Sudahlah
nanti saja ku ceritakan bagaimana kisah ku dengan gadis insomnia ini. Owh ya,
aku pernah menulis puisi kacangan untuknya, bisa kalian baca di postinganku sebelumnya yang berjudul “Untukmu
yang ku intip diam-diam”.
Selamat
pagi ku ucapkan untuk manusia normal, dan selamat malam untuk mereka yang
mengidap insomnia.
sumber foto : http://blekko.com/ws/insomnia+/images
Akhirnya nemu teman insomnia juga ( "--)/|
BalasHapusNice post :)
jenis nocturnal kita ni. haha
BalasHapusmakasih