Bukan diary, hanya catatan sembarangan dari keseharian anak yang hyper aktif

Rabu, 25 Juli 2012

Berimajinasi dengan awan


Mari kita berimajinasi dengan awan. Sejak kecil aku selalu melakukan hal ini, membayangkan bentuk awan-awan yang ada di langit dengan benda-benda yang biasa ku lihat. Namun tak jarang pula aku membayangkan sesuatu yang absurd dari awan-awan ini.
Foto-foto ini diambil di kawasan Martapura Lama dengan menggunakan kamera hp Samsung Corby txt.



 (Lihatlah segerombol rumput yang ingin menggapai sang awan!! Gapailah keinginan kalian selagi kalian bisa teman!!)

(Ternyata awan itu telah memilih satu, diantara puluhan rumput yang menginginkannya. Beruntung sekali teman kita yang satu ini.)

Selasa, 24 Juli 2012

rockabye baby in this fuckin' night


                Oke. Sementara nunggu mood buat melanjutkan catatan mengenai petualangan ku selagi di SMA, aku  ingin menceritakan  tentang peristiwa yang satu ini. Orang-orang bilang sih hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 20. Memang, kalau aku liat di akte kelahiran, biodata, dan data-data diri yang ku miliki memang seharusnya hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 20.
                Entah apa yang ada di benakku. Yang  pasti aku sama sekali tidak merasa bahwa aku benar-benar telah dilahirkan di muka bumi ini. Aku merasa bahwa ada sebuah kejanggalan saat aku berada, bergerak, berjalan di bumi. Seperti sebuah boneka voodoo yang mengenakan  pakaian. Semacam ada sebuah  skenario yang mengharuskan aku seperti ini dan seolah ada seorang sutradara yang  mengatur  jalannya sebuah pertunjukkan drama teater.
                Kalian tau?? Kadang aku ingin dilahirkan sebagai Jimi Hendrix, Kurt Cobain, Brad Pit, ir. Soekarno, Jalaludin Ar Rumi, dan bahkan aku pernah berkhayal dilahirkan sebagai tokoh Aray pada sebuah novel yang ditulis oleh Andrea Hirata yang berjudul Sang Pemimpi. Mereka adalah sebagian tokoh yang memberikan ku inspirasi hidup. Namun, ada seorang tokoh fiksi yang benar-benar bisa menyedotku ke dalam kehidupannya. Adalah Makkah, seorang tokoh yang ada di novel Maestro. Kalian pernah membacanya??

Minggu, 22 Juli 2012

Kelas baru yang busuk


                Dihari pertama aku menduduki kelas 2 aliyah, di dalam sebuah kelas yang paling kumuh diantara kelas-kelas yang lainnya di sekolah kami. Agama, ya Agama adalah jurusan yang ku pilih bersama dengan 23 murid lainnya. Awalnya aku dan Ozan tak ingin masuk kelas ini, namun seakan mengikuti sebuah ilham kami serentak melapor ke pihak komite sekolah untuk mengganti kelas yang kami pilih. Yang awalnya aku ingin masuk kelas IPA dan Ozan yang ingin masuk kelas Bahasa.
                Baik, sebelumnya aku ingin menceritakan sedikit tentang Ozan. Dia adalah orang paling narsis yang pernah ku kenal saat menginjakkan kaki di aliyah.  Kami bertemu pertama kali saat tes pertama agar bisa masuk di sekolah ini. Awalnya aku agak ilfil sama ni anak, soalnya dia orangnya baru ketemu aja sudah sok akrab gitu. Tapi tak apalah daripada aku nggak ada teman, maka ku angkat lah dia sebagai seorang teman dan hingga naik pangkat menjadi seorang sahabat yang sampai saat ini kami masih sering melakukan sesuatu bersama-sama (tapi kami bukan pasangan homo!!).
 Coba bayangkan saudara-saudara! Belum resmi jadi murid sini aja dia udah berani godain cewek, yang saat itu juga ikut tes.
 Aku yang saat itu masih polos (belum terkontaminasi virus gila) ngikut aja, biar sekalian belajar bagaimana nanti strategi untuk bisa dapat pacar. Kekekekek. DAN TERNYATA ITU AMPUH!! Tapi belum saatnya untuk membahas masalah ini.