Bukan diary, hanya catatan sembarangan dari keseharian anak yang hyper aktif

Minggu, 22 April 2012

Untukmu yang ku intip diam-diam (ah, ini cuma coretan iseng yang kekanak-kanakan saja, hhe)



Tiupkan kecil-kecil angin dari bibirmu ke telingaku

Di penghujung Zumadil Akhir ini aku terbangun dan memutuskan
Kembali hidup sebagai makhluk yang menunjukkan kelemahan
Yang mengharapkan hembusan kekuatan

Di penghujung Zumadil Akhir ini aku kebingungan
Dengan puisi dari seorang sahabat tentang keheningan

Bagaimana kah suara hening itu teman?

Di penghujung Zumadil Akhir ini aku tenggelam
Akan dirimu yang ku intip diam-diam
Aku mengintip sebab aku takut berucap
Akan sebuah kata yang mudah keluar dari bibir tabu sang penggombal
Namun ku rasa lebih baik ketimbang hanya diam

Dan laksana meneriakkan keheningan malam
Dalam hati aku berujar
Bahwa dalam keheningan sukma aku mendambamu wahai Putri Malam

Fauziannur Anshari
Banjarmasin, 21 April 2012
Untukmu yang ku intip diam-diam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita berbagi dengan mengomentari postingan ini.. haha